Blog Details | Platform Belajar Mobile Programming Bahasa Indonesia

Published - Sun, 06 Nov 2022

Pengenalan Mobile Programming

Pengenalan Mobile Programming

Pada kesempatan kali ini kami akan membagikan sebagian ilmu pengetahuan mengenai pemrograman berbasis mobile.

Mobile Programing merupakan sebuah bahasa pemrograman yang berfokus pada platform mobile. Yang dimaksud mobile disini adalah sebuah perangkat elektronik yang memungkinkan untuk dibawa kemana saja yang bersifat simple. Dengan demikian, maka perangkat mobile yang dimaksud adalah Handphone. Tentu kehadiran perangkat handphone sangat membantu setiap kehidupan manusia dalam beraktivitas sehari hari beberapa manfaat dengan adanya perangkat ini adalah , untuk mempermudah dalam komunikasi dan interaksi sosial dan juga lebih fleksibel.

Semakin pesat perkembangan teknologi,kemudian muncul beberapa inovasi dari sistem operasi yang mulai masuk ke dalam mobile, yang mana memiliki kemampuan lebih dibanding handhphone sebelumnya, dan juga mempunyai beberapa fitur sehingga memiliki istilah atau sebutan Telepon Pintar (Smartphone). Telepon Pintar sendiri mempunyai beberapa sistem operasi yang sudah banyak dikenal dikalangan masyarakat, AndroidIOSWindows Phone. didalam pembahasan kali ini, kami akan fokus pada sistem operasi Android.

Android merupakan merupakan sebuah sistem operasi yang mendukung pada platform mobile. Dengan sifat opensource, menjadikan android semakin mudah dan menjadi pilihan oleh para pengembang aplikasi untuk menciptakan ataupun menambah fitur-fitur aplikasi. adapun urutan jenis Android dimulai dari versi 1.5 Cupcake, untuk versi 1.6 dinamakan Donut kemudian pada tahun 2009 muncul nama Eclair dengan menggunakan kode 2.0. Sampai sekarang terdapat beberapa versi terbaru mulai Android Nougat, Oreo, Pie Dst.

Didalam pengembangan aplikasi android terdapat beberapa struktur program, mulai dengan pemrograman native , Web View, Hybrid masing -masing mempunyai kekurangan dan kelebihan . kali ini Android Corners, akan membahas lebih dalam mengenai pemrograman android dengan sistem hybridHybrid apps adalah gabungan antara aplikasi native dan aplikasi web, sama seperti native appshybrid apps juga bisa tersedia di apps store. Aplikasi hybrid juga sangat popular karena memungkinkan pengembangan bisa dari aplikasi web ke platform aplikasi mobile dan dengan demikian secara signifikan mengurangi biaya pengembangan aplikasi mobile .

Kelebihan pemrograman Hybrid diantaranya adalah output yang dihasilkan dapat bersifat multiplatform, Performa lebih cepat dibanding dengan Web View, dalam segi interface, pemrograman hybrid lebih unggul dibandingkan native. Untuk pengoperasiaannya, pemrograman hybrid ini bisa digunakan secara Online Ataupun Offline.

terdapat beberapa struktur didalam pemrograman hybrid:

1. Framework HTML

Berperan sebagai interface pada aplikasi hybrid, didalam nya juga medukung CSS dan Juga Bootstrap.

2. Client Side Programming

Berperan sebagai pemroses informasi/data pada aplikasi Hybrid

3. Compiler Apps

Berperan sebagai Compiler/Builder untuk menghasilkan output pada platform tertentu.

4. Library (opsional)

pada bab ini, terdapat beberapa library pendukung untuk menghasilkan/mengaktifkan fitur yang mendukung pada masing-masing perangkat, misalnya barcode scanner, GPS, Dsb.

Pengenalan Framework7

Framework7 merupakan sebuah framework mobile HTML gratis dan opensource untuk pengembangan software mobile hybrid ataupun aplikasi web dengan interface dan konsep asli Android & iOS. Ini merupakan suatu software prototyping yang dibutuhkan untuk menampilkan prototype aplikasi kerja secepat mungkin ketika diperlukan.

Framework7 berperan seperti bootstrap dalam membangun website, sehingga dapat dikatakan bahwa Framework7 untuk menangani interface dalam sebuah aplikasi. sedangkan dalam transmisi data dan informasi bisa ditangani secara Client Side dalam istilah lain disebut (Client Side Script Programming).

Package Structure

Seperti pada umumnya framework. framework7 mempunyai struktur.

1. Index.html

2. Framework.min.css

3. App.js

Didalamnya juga terdapat beberapa file pendukung, seperti framework7-bundle.min.jsaccordionlazy.js dan juga masih banyak lagi. ada juga beberapa fitur yang bisa dikatakan lengkap yang sudah include dalam paket ini. seperti Floating Action ButtonLazy LoadImage ViewerSliderAccordionSmart Select dll, dengan tujuan untuk memudahkan dalam proses pengembangan Aplikasi berbasis Mobile ataupun Desktop.

Framework ini sangat cocok untuk pemula seperti saya yang sedang mempelajari bahasa pemrograman HTML,Javascript dan juga PHP.

bagi teman-teman yang hendak mempelajari pemrograman mobile menggunakan framework7 ini cukup menyiapkan beberapa perangkat lunak(software) pendukung seperti. Code Editor untuk pengolahan listing program , Xampp sebagai Web Server, Hybrid Emulator bisa menggunakan beberapa browser yang disukai, dalam hal ini kami sarankan untuk menggunakan Google Chrome. Untuk proses testing APK, Bisa menggunakan emulator Bluestack dan sejenisnya. atau juga langsung bisa menggunakan perangkat telepon secara langsung.

Demikian sedikit ilmu yang kami bagikan, semoga teman-teman semua diberikan kemudahan dan kebarokahan dalam mencari ilmu. Semangat Belajar :blush:.

Comments (0)

Search
Popular categories
Latest blogs
Flutter Widget ListTile
Flutter Widget ListTile
WIDGET LISTTILEadalah sebuah widget yang digunakan dalam pengembangan aplikasi mobile (seperti Flutter atau Android) untuk membuat sebuah elemen list tile. ListTile biasanya digunakan sebagai bagian dari sebuah daftar (list) yang memuat informasi tertentu, seperti judul, deskripsi, atau gambar. Widget ListTile memungkinkan pengembang aplikasi untuk membuat list tile yang bisa dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan memberikan interaksi yang baik bagi pengguna.PROPERTIBerikut adalah beberapa properti umum yang tersedia pada widget ListTile dalam Flutter:title: menentukan teks yang ditampilkan sebagai judul list tile.subtitle: menentukan teks yang ditampilkan sebagai subjudul list tile.leading: menentukan widget yang ditampilkan sebagai icon atau gambar di sebelah kiri list tile.trailing: menentukan widget yang ditampilkan sebagai icon atau gambar di sebelah kanan list tile.isThreeLine: menentukan apakah list tile harus memiliki subjudul (subtitle) atau tidak. Nilai default-nya adalah false.dense: menentukan apakah list tile harus memiliki jarak yang lebih rendah atau tidak. Nilai default-nya adalah false.enabled: menentukan apakah list tile bisa diklik atau tidak. Nilai default-nya adalah true.selected: menentukan apakah list tile harus ditandai sebagai dipilih atau tidak. Nilai default-nya adalah false.onTap: menentukan aksi yang akan dilakukan ketika list tile diklik.onLongPress: menentukan aksi yang akan dilakukan ketika list tile ditekan lama.EXAMPLEBerikut adalah contoh sintaks widget ListTile dalam Flutter:ListTile( title: Text('Judul'), subtitle: Text('Subjudul'), leading: Icon(Icons.person), trailing: Icon(Icons.arrow_forward), onTap: () { // aksi ketika list tile diklik }, ) title: digunakan untuk menentukan teks yang ditampilkan sebagai judul list tile.subtitle: digunakan untuk menentukan teks yang ditampilkan sebagai subjudul list tile.leading: digunakan untuk menentukan widget yang ditampilkan sebagai icon atau gambar di sebelah kiri list tile.trailing: digunakan untuk menentukan widget yang ditampilkan sebagai icon atau gambar di sebelah kanan list tile.onTap: digunakan untuk menentukan aksi yang akan dilakukan ketika list tile diklik.Contoh di atas hanya sebagai contoh sintaks dasar dari widget ListTile. Kita bisa menambahkan atau mengubah properti lain sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang kita kerjakan.

Thu, 02 Feb 2023

Flutter Widget Dialog
Flutter Widget Dialog
WIDGET DIALOGAdalah salah satu widget built-in dalam Flutter yang digunakan untuk menampilkan pesan modal ke pengguna. Dialog biasanya digunakan untuk menampilkan informasi penting, meminta konfirmasi dari pengguna, atau meminta masukan dari pengguna. Dalam Flutter, beberapa contoh dialog built-in meliputi AlertDialog, SimpleDialog, dan BottomSheet.PROPERTIBerikut adalah beberapa properti yang sering digunakan dalam widget Dialog dalam Flutter:title: Judul dari dialog.content: Isi dari dialog, biasanya berupa widget Text atau beberapa widget lain.actions: Tombol yang dapat ditemukan di bagian bawah dialog.backgroundColor: Warna latar belakang dari dialog.elevation: Tinggi bayangan yang ditampilkan di bawah dialog.semanticLabel: Label semantik yang dapat digunakan oleh perangkat bantuan aksesibilitas.shape: Bentuk dari dialog, biasanya menggunakan RoundedRectangleBorder.Ini hanya beberapa contoh properti yang sering digunakan dalam widget Dialog dalam Flutter. Ada beberapa properti lain yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pengembang aplikasi.EXAMPLEBerikut adalah sintaks umum untuk membuat Dialog widget dalam Flutter:showDialogshowDialog( context: context, builder: (BuildContext context) { return AlertDialog( title: Text("Judul Dialog"), content: Text("Isi dari Dialog"), actions: <Widget>[ FlatButton( child: Text("Tutup"), onPressed: () { Navigator.of(context).pop(); }, ), ], ); }, ); Dalam sintaks di atas, kita menggunakan showDialog untuk menampilkan Dialog widget. Kita memasukkan context dan builder sebagai parameter. Dalam builder, kita membuat objek AlertDialog dengan properti title, content, dan actions. Kita juga menambahkan tombol tutup yang dapat ditemukan pada bagian bawah Dialog. Saat pengguna menekan tombol tutup, kita memanggil Navigator.of(context).pop() untuk menutup Dialog.Ini hanya contoh sintaks umum untuk membuat Dialog widget dalam Flutter. Ada beberapa variasi lain dari Dialog widget seperti SimpleDialog, BottomSheet, dll. yang dapat dibuat dengan sintaks yang berbeda.SimpleDialogBerikut adalah sintaks umum untuk membuat SimpleDialog widget dalam Flutter:showDialog( context: context, builder: (BuildContext context) { return SimpleDialog( title: Text("Judul SimpleDialog"), children: <Widget>[ SimpleDialogOption( child: Text("Pilihan 1"), onPressed: () { Navigator.of(context).pop(); }, ), SimpleDialogOption( child: Text("Pilihan 2"), onPressed: () { Navigator.of(context).pop(); }, ), ], ); }, ); Dalam sintaks di atas, kita menggunakan showDialog untuk menampilkan SimpleDialog widget. Kita memasukkan context dan builder sebagai parameter. Dalam builder, kita membuat objek SimpleDialog dengan properti title dan children. Dalam children, kita membuat beberapa objek SimpleDialogOption sebagai pilihan yang dapat dipilih oleh pengguna. Saat pengguna memilih salah satu pilihan, kita memanggil Navigator.of(context).pop() untuk menutup SimpleDialog.

Wed, 01 Feb 2023

Stateless Widget
Stateless Widget
STATLESS WIDGETStatelessWidget adalah kelas yang digunakan dalam Flutter untuk membuat widget yang tidak memiliki state atau data yang berubah-ubah. StatelessWidget digunakan untuk membuat widget yang hanya digunakan untuk menampilkan data saja dan tidak memiliki interaksi dengan pengguna. Misalnya, widget yang digunakan untuk menampilkan teks atau gambar.Syntax dasar dari StatelessWidget adalah sebagai berikut:class MyWidget extends StatelessWidget { @override Widget build(BuildContext context) { return Container( // code to build the widget goes here ); } } Kelas MyWidget di atas adalah contoh kelas yang mengextend dari StatelessWidget. Fungsi build(BuildContext context) diimplementasi untuk mengembalikan widget yang akan ditampilkan. @override digunakan untuk menKitakan bahwa fungsi build diatas merupakan implementasi dari fungsi yang sudah ada di kelas induk (StatelessWidget).Secara umum, Kita harus menggunakan StatelessWidget jika widget yang Kita buat tidak akan berubah setelah dibuat. StatelessWidget ini sangat efisien dalam hal performa karena ia hanya akan dibangun sekali saat dibuat dan tidak akan dibangun kembali saat ada perubahan dalam aplikasi.PROPERTIBeberapa properti yang dapat digunakan dalam kelas StatelessWidget di Flutter adalah:key: digunakan untuk memberikan identitas unik pada sebuah widget sehingga dapat digunakan untuk melakukan operasi seperti animasi.child: digunakan untuk menentukan widget anak yang akan ditampilkan dalam widget ini.color: digunakan untuk mengatur warna dari widget.padding: digunakan untuk menentukan jarak antara widget dengan batasnya.alignment: digunakan untuk menentukan posisi widget dalam container.constraints: digunakan untuk menentukan batasan ukuran widget.transform: digunakan untuk melakukan transformasi pada widget seperti rotasi, skala, dll.decoration: digunakan untuk menambahkan dekorasi pada widget seperti border, background, dll.Itu hanyalah beberapa properti yang bisa digunakan dalam StatelessWidget, namun masih ada yang lain yang tersedia dalam framework Flutter. Perlu diingat, setiap properti yang digunakan akan berpengaruh pada performa aplikasi jika digunakan dalam jumlah besar, sebaiknya digunakan dengan bijak dan sesuai kebutuhan aplikasi.EXAMPLEProperti child dalam StatelessWidget digunakan untuk menentukan widget anak yang akan ditampilkan dalam widget ini. Widget anak ini akan ditampilkan dalam container yang ditentukan oleh widget ini.Sintaks penggunaannya adalah sebagai berikut:class MyWidget extends StatelessWidget { @override Widget build(BuildContext context) { return Container( child: Text("Hello World!"), ); } } Di contoh diatas, widget Text dengan teks "Hello World!" akan ditampilkan dalam container yang ditentukan oleh MyWidget. Kita dapat menambahkan beberapa widget anak dengan menggunakan widget lain sebagai child.Kita juga bisa menggunakan children property untuk menambahkan beberapa widget anak sekaligusclass MyWidget extends StatelessWidget { @override Widget build(BuildContext context) { return Container( children: <Widget>[ Text("Hello World!"), Text("Hello World!"), Text("Hello World!"), ], ); } } Properti child atau children ini sangat berguna untuk menyusun layout dan mengelompokkan widget anak dalam satu widget induk.

Wed, 25 Jan 2023

All blogs